PAI Gunungwungkal: Penyuluh Rawat dan Jaga Nilai-nilai Moderat
Pati – Penyuluh Agama Islam (PAI), Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Ahmad Musyafak menyampaikan, di Desa Jrahi, nilai-nilai moderat sudah terpelihara. Masyarakatnya sudah hidup dengan rukun. Tugas para penyuluh adalah merawat, menjaga, dan menyuburkan agar nilai-nilai moderat tersebut bisa ditularkan ke daerah lainnya.
“Kerukunan di sini sudah ada, kami sebagai penyuluh harus menjaga, merawat, dan membina. Jangan sampai memudar,” ungkapnya kepada wartawan Bimas Islam, Minggu (6/7/2023).
Musyafak mengungkapkan, Desa Jrahi juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu adanya satu keluarga dengan penganut agama yang berbeda-beda.
“Satu rumah beda agama di sini tidak dipermasalahkan, karena semua bisa saling menyadari dan memahami. Jadi, mereka sudah memahami arti toleransi dan kerukunan sejak dulu,” ujarnya.
“Di event-event yang lain, seperti pembangunan dan renovasi masjid, warga Jrahi bersama-sama membangun masjid itu. Mereka menyumbang dengan pikiran, tenaga, dan harta. Begitu juga ketika pembangunan wihara dan gereja. Ini menjadi sebuah keragaman yang indah,” sambungnya.
Ia melanjutkan, menjelang Ramadan, masyarakat Desa Jrahi melakukan tradisi ziarah yang disebut Nyadran.
“Nyadran ini di Jrahi disebut Bari’an. Bari’an di sini adalah ziarah kubur bersama-sama dengan berbagai agama. Satu (komplek) makam, isinya ada beberapa agama. Ada makanan orang Islam dan bukan orang Islam,” tuturnya.
“Karena acara Nyadran ini merupakan acara berbagai macam agama, maka semuanya ikut ke makam, bersih-bersih makam, berdoa bersama sesuai dengan kepercayaan masing-masing, dan makan bersama,” ujarnya.
Diketahui, Desa yang berada di lereng anak Gunung Muria ini ditetapkan sebagai KMB oleh Kemenag Kabupaten Pati setelah melalui proses rintisan, dan akan diresmikan 26 Juli mendatang.
Ba/Mr
Table of Contents

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *