Belangikhan: Film Dokumenter Juara KFPI 2023 Sorot Tradisi Belangiran di Lampung

Jakarta, Mycapturer.com — Belangikhan, sebuah dokumenter film pendek Islami tentang tradisi menyambut bulan suci Ramadan di Provinsi Lampung menyoroti praktik budaya yang dikenal sebagai ‘Belangiran’. Film tersebut dinobatkan sebagai juara pertama pada kegiatan Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) 2023 Lampung, setelah melewati penilaian ketat oleh dewan juri yang terdiri dari akademisi, budayawan, dan perwakilan Kementerian Agama.

Film yang disutradarai Eriko Ramadan itu memulai proses syuting pada Juni lalu. “Kami melalui proses syuting pada Juni 2023. Tim yang terlibat sebanyak 10 orang yang terdiri dari produser, sutradara, koordinator pemeran, penata gambar, cahaya, busana, suara, artistik, asisten kamera, dan penyunting gambar. Pemeran ada 6 orang,” ungkap Eriko saat dihubungi wartawan Bimas Islam, Jumat (1/12/2023).

Eriko mengatakan, ide film tersebut berangkat dari proses diskusi yang membuahkan kesepakatan gagasan cerita. “Film ini merupakan hasil diskusi dan dibuat dengan sangat baik oleh para koki andal, sampai siap disajikan dan layak dikonsumsi berbagai kalangan,” ucapnya.

Terkait itu, Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam (SBSKI), Wida Sukmawati menilai, film tersebut sarat dengan kearifan lokal yang bersinergi dengan nilai-nilai Islam.

“Film Belangikhan sarat dengan akulturasi budaya dan agama. Pesan yang ingin disampaikan pada film tersebut yaitu membuang segala hal-hal buruk dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan cara mandi atau dikenal dengan istilah Belangiran di daerah Lampung,” terangnya mengulas kegiatan KFPI kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).

Menurut Wida, kehadiran film pendek Islami memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan cara yang lebih atraktif. “Kita dapat menyampaikan nilai-nilai keislaman dengan kreatif, mendalam, dan menyentuh hati,” jelasnya.

Ia berharap, generasi milenial dan Gen Z terus berkarya dan memberi kontribusi positif dalam dunia perfilman. “Jadikan dunia perfilman sebagai wadah untuk menebar kebaikan, kedamaian, dan kearifan Islam kepada masyarakat,” tandas Wida.

Belangiran: Ritual Mandi Khusus Menyambut Ramadan di Lampung

Istilah ini berasal dari kata ‘langir’, yang berarti membersihkan diri atau mandi secara khusus untuk tujuan bertaubat dan memohon pengampunan kepada Allah Swt.

Dalam kegiatan ‘Belangiran’, masyarakat Lampung meyakini bahwa mandi khusus ini dapat meningkatkan keimanan, sehingga lebih memiliki fokus dalam beribadah selama bulan suci.

Kemas Amal Luthfi, salah satu pemeran film tersebut mengatakan, tradisi ‘Belangiran’ dilakukan dengan memisahkan antara laki-laki dan perempuan, dan Pemerintah Kota Bandar Lampung telah menyediakan dukungan infrastruktur untuk tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya ini, biasanya di kawasan Wisata Sumur Putri.

“Ritual ini dimulai dengan memasukkan air ke dalam kendi besar, yang kemudian direbus hingga mendidih sebelum ditambahkan berbagai wangi-wangian seperti bunga melati dan kemuning,” terangnya melalui saluran telepon, Jumat (1/12/2023).

Setelah mandi, imbuh Kemas, mereka berbondong-bondong menuju masjid untuk melakukan tadarus, tarawih, dan sahur bersama. Tradisi ini membawa makna penting dalam persatuan serta kebersamaan dalam menjalani ibadah Ramadan.

“Jadi, praktik ‘Belangiran’ di Lampung bukan hanya sekadar ritual mandi, melainkan simbol kebersamaan dan persiapan spiritual menjelang bulan suci Ramadan. Pelaksanaannya berlangsung satu minggu sebelum Ramadan,” pungkasnya.

Wahyu Mho –  Ramdhan

Table of Contents

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *