Rupiah Masih Terancam Terkapar di Tengah Perang Timur Tengah

Jakarta, 24 Oktober 2023 – Nilai tukar rupiah masih terancam terkapar di tengah perang Timur Tengah yang masih berkecamuk. Pada perdagangan Selasa (24/10/2023), rupiah dibuka melemah 0,18% ke level Rp 14.980 per dolar AS.

“Rupiah masih tertekan oleh sentimen negatif dari perang Timur Tengah,” kata analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto, dalam keterangan tertulisnya.

Perang di Timur Tengah telah meningkatkan risiko inflasi global dan memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi global. Hal ini menyebabkan investor mencari aset yang aman, seperti dolar AS, sehingga menyebabkan penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh faktor domestik, yaitu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2023.

Kenaikan suku bunga acuan BI diyakini akan meningkatkan biaya pinjaman dan menekan pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga menyebabkan investor menarik dananya dari Indonesia, sehingga menyebabkan pelemahan rupiah.

Rully memperkirakan rupiah masih akan melemah dalam beberapa waktu ke depan. Ia memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 15.000-Rp 15.100 per dolar AS pada akhir Oktober 2023.

Table of Contents

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *